I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ciri meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah
bagian tubuh ikan, misalnya jumlah sisik pada garis rusuknya, jumlah jari-jari
keras, mengeras dan lemah bagian pada sirip punggung dan sebagainya. Keadaan
tubuh suatu ikan disesuaikan dengan habitat atau cara hidup hewan itu sendiri
di alam atau lingkugan dimana ia berada. Demikian juga dengan bangsa ikan,
keadaan tubuhnya disesuaikan dengan keadaan air tempat dimana ikan itu tinggal.
Tubuh ikan dapat dibagi
menjadi tiga bagian yaitu : bagian kepala, bagian badan, dan bagian ekor. Batas
kepala dimulai dari mulut atau moncong sampai bagian dari tutup insang atau
operculum paling belakang. Bagian badan mulai dari bagian belakang tutup insang
sampai pada bagian dubur. Dan bagian ekor dimulai dari dubur sampai ujung sirip
ekor. Pada ikan tidak ada leher karena bagian kepala melekat pada bagian badan
ikan.
Bagian dari ikan yang memiliki
protein yang tinggi kandungannya adalah daging yang mempunyai urat daging. Urat
daging di bagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Urat daging bergaris
2. Urat daging licin
3. Urat daging jantung.
Uarat daging dapat ditinjau
fungsionalnya ada dua tipe yaitu :
1. Di bawah rangsang
otak (voluntary)
2. Tidak di
bawah rangsangan otak (involuntary)
Otot daging yang
bekerja di bawah rangsangan otak adalah urat dari daging bergaris, sedangkan
yang bekerja tidak di bawah rangsangan otak adalah urat dari daging licin dan
urat daging jantung dan semua terkoordinasi.
Berdasarkan
penempelannya urat daging dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
1. Yang menempel pada
rangka : urat daging bergaris.
2. Yang tidak menempel
pada rangka : urat daging jantung dibagoan yang terpisah dari rangka. Sama
dengan yang di dalam urat daging licin.
Rangka adalah struktur yang
menyokong tegaknya tubuh kombinasi antara sistem rangka dan sistem urat daging
memberikan bentuk pada tubuh. Yang termasuk dalam sistem rangka antara lain :
tulang belakang, jaringan pengikat, tulang sejati, tulang rawan, sisik-sisik,
komponen gigi, jari-jari sirip dan penyokong sel pada sistem saraf.
Rangka mempunyai berbagai
fungsi diantaranya adalah :
1. Menegakkan rangka
2. Menunjang organ-organ
tubuh
3. Melindungi
organ-organ tubuh
4. Untuk pembentukan
butir darah
5. Pada beberapa ikan,
modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke dalam saluran reproduksi ikan betina.
Secara tidak langsung rangka
ikan menentukan bentuk tubuh ikan. Bentuk tubuh ikan adalah interaksi antara
sistem rangka dan sistem otot (otot daging) serta evolusi adaptasi kedua sistem
tersebut dengan lingkungan.
Rangka terdiri dari tulang
sejati dan tulang rawan, tulang sejati terdapat pada jenis Osteichtyes
sedangkan jenis Elasmobranchi berupa tulang rawan. Sebagian besar rangka
Osteichtyes permulaan dibentuk melalui tulang rawan atau tulang sejati melalui
osifikasi. Rangka ikan terdiri dari rangka axial, rangka visceral dan rangka
appendicular. Rangka
axial terdiri dari tulang tengkorak,tulang punggung, dan tulang rusuk. Rangka
visceral terdiri dari tulang lengkung insang dan derivatnya. Dan rangka
appendicular terdiri dari sirip dengan pelekat-pelekatnya.
Chondrocranium adalah
pembungkus otak yang awalnya berasal dari tuang rawan (elemen chondral).
Dermocranium adalah tulang tengkorak yang berasal dari sisik yang berfungsi
dalam dermis atau corlium kulit. Splanchnocranium adalah tulang tengkorak yang
berasal dari rangka visceral (tulang enyokong lengkung insang).
Pada waktu embrio
tengkorak dibentuk dari sepasang rawan parachordal, notochorda, dan sepasang
rawan trabeculaea. Setiap rawan parachordal mengadakan perkenbangan dan meluas
pada setiap sisi ke bagian anterior sampai ke kapsul otic dan membentuk basal
plate.
Secara umum organ-organ
internal (dalam tubuh ikan) meliputi :
1. Alat pencernaan yang
terdiri dari esopjagus, pankreas, perut besar dan hati.
2. Jantung
3. Gonada
4. Kantung urine
5. Ginjal
Enzim yang
dihasilkan oleh ikan omnivora berbeda dengan ikan karnivora. Ikan ini
menghasilkan enzim pemecah untuk memecah karbohidrat. Anatomi ikan merupakan
pengetahuan tentang macam letak masing-masing organ dalam tubuh ikan. Mempelajari
anatomi jenis ikan ini mempunyai tujuan untuk mengenal bentuk dan letak
masing-masing organ dalam tubuh ikan.
Praktikum ichtyologi ini
dilaksanakan untuk menerapkan semua materi yang ada dalam perkuliahan,
praktikum ini mempelajari tentang ciri-ciri morfologi yaitu agar praktikan
dapat mengetahui ciri-ciri spesies dan kelebihan khusus dari ikan dengan
ciri-ciri yang berbeda.
Ciri meristik adalah ciri yang
berkaitan dengan jumlah bagian tubuh ikan, misalnya jumlah sisik, pada garis
rusuk, jumlah jari-jari keras, mengeras dan jumlah jari-jari lemah pada sirip
punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur dan sirip ekor serta jumlah
bagian lainnya yang berkaitan dengan bagian tubuh.
Secara umum tubuh ikan dapat
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Bagian kepala
dimulai dari bagian bagian depan ujung mulut hingga tutup insang (operculum),
bagian badan mulai dari ujung tutup insang (operculum) sampai pangkal ujung
sirip belakang (sirip dubur). Sementara itu bagian ekor dimulai dari pangkal
ujung sirip belakang sampai dengan ujung ekornya. Ikan tidak mempunyai leher,
kepalanya bersambungan langsung atau melekat pada badannya, hal ini menyebabkan
bertambah kuat dan kukuhnya tubuh ikan tersebut, dan sangat cocok sekali untuk
menembus medium air yang pepat dan untuk bergerak-gerak kesana kemari di dalam
menembus air dimana ikan tersebut menjaga dan mempertahankan hidupnya untuk
tinggal.
Sifat-sifat yang penting bagi identifikasi ikan, antara
lain :
1.
Rumus
sirip, yaitu suatu rumus yang menggambarkan bentuk dan jumlahnya jari-jari
sirip dan bentuk sirip.
2. Perbandingan antara
panjang, lebar dan tinggi bagian-bagian tertentu atau antara bagian-bagian itu
sendiri.
3.
Bentuk
garis rusuk dan jumlah sisik yang membentuk garis rusuk itu.
4.
Jumlah
sisik pada garis pertengahan sisi atau garis sisi.
5.
Bentuk
sisik dan gigi beserta susunan dan tempatnya.
6.
Tulang-tulang
insang.
Fakta menunjukkan adanya beragam jenis ikan yang hidup
dan pernah hidup di dunia ini. Untuk memudahkan mengenali dan mempelajari ikan
tersebut, yerutama bagi ikan-ikan yang belum atau baru dikenal, orang membuat
kunci identifikasi sehingga dapat membantu orang lain yang juga ingin mengenali
atau mempelajari ikan bersangkutan. Bagi jenis-jenis ikan yang ada di Indonesia,
buku taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan karya Hasanuddin Saanin adalah salah
satu contoh kunci identifikasi ikan.
B.
Tujuan Praktikum
1.
Mengamati Otot Daging Ikan
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati susunan otot
daging ikan, baik pada permukaan tubuh di bawah kulit maupun pada potongan
melintang tubuh ikan .
2.
Mengamati Susunan Rangka Ikan
Tujuan dari praktikum bagian ini adalah untuk mengamati
dan memahami susunan rangka ikan.
3.
Mengamati Organ-organ Dalam Tubuh Ikan
Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk mengamati dan memahami susunan organ-organ dalam tubuh ikan.
4.
Mengamati Organ-organ Di
dalam Kepala Ikan
Tujuan dari praktiku ini adalah untuk mengamati
dan memahami susunan organ-organ di dalam tubuh ikan.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Ikhtyologi merupakan cabang dari ilmu
hayat (Biologi) dan secara tepatnya merupakan salah satu cabang dari ilmu
Binatang (Zoologi). Ichtyologi dengan arti singkatnya merupakan suatu ilmu yang
khusus mempelajari tentang ikan. Ichtyologi asal mulanya dari bahasa Greek atau
Yunani dan disebut Ichtyologia, dimana dalam perkataan Ichty berarti ikan dan
logos berarti ilmu. Maka ichtyologi berarti ilmu pengatahuan yang khusus
mempelajari ikan dengan segala aspek kehidupannya (Saanin, 1986).
Ikan adalah suatu makhluk hidup yang
hidup di dalam air dan mempunyai darah dingin. Mempunyai darah dingin artinya
panas badannya mengikuti panas air dimana ikan tersebut berada. Ikan bernapas
terutama dengan mengisap hawa dari air dengan mempergunakan insang-insangnya
yang terdapat di kanan dan kiri kepalanya. Pada suatu waktu secara darurat ikan
mengambil hawa dari permukaan air, jika di dalam air terdapat hawa yang kurang.
Zat yang penting dalam hal pernapasan ini dinamakan zat asam arang yang bagi
ikan tidak berguna bahkan membahayakan kalau terlalu banyak adanya di dalam air
(Achjar, 1999).
Ikan mempunyai jenis ikan yang
terpisah dan jelas yang di depan disokong oleh jari-jari keras sedangkan sirip
punggung yang belakang memiliki jari-jari yang lemah. Pada beberapa jenis ikan
terdapat sirip tambahan, misalnya pada sirip punggung dan sirip duburnya. Sirip
ekor berbentuk cabang dan lekukan yang sangat dalam. Sirip di bagian duburnya
lebar dan panjang yang ukurannya sama dengan sirip punggung bagian belakang. Bentuk
bagian sirip perutnya agak ke bawah, bentuk dari sirip dada bagian tengah dan
bagian depan mlengkung, menciut dengan bagian pangkalnya yang lbar dan kuat
(Muniarti, 1994).
Tubuh ikan terdiri atas caput,
truncus, dan cauda. Yang diantaranya tidak ada batas yang nyata sebagai batas
antara caput, truncus, dan tepi caudal. Tepi caudal, operculum dan sebagai
batas antara truncus dan ekor pada anus. Ikan yang terdapat di aliran air cepat
berbentuk seperti torpedo kulit atau curis yang terdiri atas korium atau dermis
dan jaringan epidermis. Corium terdiri atas jaringan pengikat pada epidermis.
Yang melapisinya sebelah luar adalah epitelium. Diantara sel-sel epitelium
terdapat kelenjar uniseluler di mana dapat mengeluarkan kelenjar atau lendir.
Lendir ini menyebabkan kulit ikan menjadi licin (Poetra, 1991).
Yang biasa digunakan sebagai pengawet
ikan adalah formalin 4 %. Untuk ikan yang lebih besar dipergunakan konsentrasi
yang lebih tinggi misalnya 5 % dan untuk ikan kecil dapat dipergunakan
konsentrasi yang lebih rendah misalnya 21/2 – 3 %. Ikan
yang lebih besar dari 50 cm sebelum diawetkan dalam formalin, terlebih dahulu
sisi perut sebelah kanan di turis dengan pisau agar bahan pengawet lebih mudah
masuk kedalam rongga perut. Pengawetan dengan formalin cukup dilakukan selama
satu minggu. Untuk penyimpanan selanjutnya, terutama bagi jenis ikan yang
penting formalin harus di keluarkan lagi dari daging ikan dengan merendam
selama dua hari di dalam air biasa yang sering diganti. Untuk menghilangkan bau
formalin pada ikan yang akan diperiksa, ikan tersebut terlebih dahulu dimasukan
selama beberapa menit ke dalam larutan NaHSO2 dan Na2SO3
dalam perbandingan 60 gram NaHSO3 dan 40 gram Na2SO3
untuk tiap-tiap liter air ( Effendi, 1992 ).
Penyebaran ikan merupakan yang terluas
diantara semua organisme yang ada di muka bumi ini. Hal ini disebabkan luasnya
perairan yang terdapat di muka bumi ini yaitu sekitar 0,75 % dari total
permukaan bumi. Akan tetapi, perairan yang terdapat di muka bumi ini mempunyai
sifat yang berlainan yang secara garis besar dibedakan atas perairan darat yang
bersifat tawar dan lautyang bersifat asin. Dan penyebaran ikan di muka bumi itu
tidak selamanya baik. Dalam hal ini di sebabkan oleh adanya penghalang baik
secara kimia, fisika maupun biologi. Berdasarkan perbedaan yang terdapat pada
perairan dan sifatnya maka dapat menyebabkan ikan yang ada di suatu perairan
harus beradaptasi dengan lingkungan. Agar ikan dapat bertahan hidup di perairan
tersebut adaptasi yang dilakukan ikan terjadi dalam beberapa segi antara lain
segi morfologi dan segi anatomi (Effendi, 1997).
Pada ikan bertulang keras tubuhnya
tertutup sisik dan banyak mengandung kelenjar lendir. Lendir yang dapat
dihasilkannya menyebabkan ikan menjadi licin. Keadaan disaat demikian
memudahkan ikan bergerak di dalam air, alat geraknya berupa sirip yang
berpasangan dan juga sirip tunggal (Robert, 1989).
Ikan mudah mengapung karena mempunyai
gelembung renang atau pnematekis. Pada gelembung renang ada suatu alat pengukur
atau pengatur udara yang disebut hidrostatik yang berfungsi untuk mengetahui tekanan
air. Ikan mempunyai suatu alat indrera khusus yaitu terdapat berderet-deret di
sisi tubuh ikan dan disebut dengan gurat sisi atau linealateralis. Ada jenis
ikan yang mempunyai gurat sisi berbentuk satu garis, ada pula yang berupa garis
terputus-putus (Weber, 1973).
Bagian pokok kerangka ikan adalah
tulang punggung yang dihuungkan dengan jaringan pengikat yang lentur. Pada
bagian bawah tulang-tulang punggung ini terdapat rusuk yang arahnya ke bawah.
Tiap jenis ikan memiliki ukuran yang berlainan. Bagian luar tulang punggung
terdapat tulang yang berlainan pula. Pada tulang ikan terdapat kranium, kranium
merupakan bagian belakang tulang kepala yang berhubungan dengan tlang belakang
(Achjar, 1990).
Organ yang sangat berperan dalam
ekskresi dari sisa hasil metabolisme adalah ginjal yang
berbentuk ramping dan memanjang, berwarna merah tua terletak di atas rongga
perut (di luar peri tonium) dan di bawah punggung. Kegiatan penyingkiran
dilakukan oleh ginjal posterior, sedangkan bagian anterior dapat mensekresikan
hormon. Hasil buangan yang dikeluarkan oleh ginjal antara lain urea, asam
urikat dan trimetiman okida (Raharjo, 1986).
Perkembangan embriotik tengkorak ikan
berasal dari 3 sumber, yaitu chondrocranium (neurocranium), dermocranium,
splanchocranium. Chondrocranium adalah pembungkus otak yang awalnya berasal
dari tulang rawan. Dermocranium adalah tengkorak yang berasal dari rangka sisik
yang berfungsi pada kulit atau dermis atau corium kulit. Splanchocranium yaitu
tulang yang berasal dari rangka visceral
(tulang yang menyokong lengkung insang) (Utoma, 1990).
Secara garis besar, ikan mempunyai 3
(tiga) macam yang disebut dengan otot daging. Otot daging itu adalah otot
daging atau otot bergaris, otot licin, otot jantung, setiap blok dari daging
atau otot-otot tersebut dinamakan dengan myotome (miotome atau miomer) yang
tampak seperti garis-garis zig-zag dan dilapisi oleh myoseptum (miosepta),
potongan tubuh ikan secara melintang menampakkabn garis dan di dalam garis
tersebut dikonsentrasi miotoma, sehingga disetiap lokasi tampak mioseptanya
(Hisbi, 2001).
Ikan memiliki ikan yang terpisah dan
jelas yang di depan disokong oleh jari-jari keras sedangkan sirip punggung yang
belakang memiliki jari-jari yang lemah. Pada beberapa jenis ikan terdapat sirip
tambahan, misalnya pada sirip punggung dan sirip duburnya. Sirip ekor
berbentuk cabang dan lekukan yang sangat dalam. Sirip di bagian duburnya
lebar dan panjang yang ukurannya sama dengan sirip punggung bagian belakang.
Bentuk bagian sirip perutnya agak ke bawah, bentuk dari sirip dada bagian
tengah dan bagian depan melengkung, menciut dengan bagian pangkalnya yang ebar
dan kuat (Muniarti, 1994).
Bagian kepala, termasuk mulut dibagi
antara mata dan ujung rahang atas operculum atau tutup insang di pipi bagian antara
mata dan sudut preoperculum di membran brankiostegal, di bawah operculum dagu
dan bagian antara orbit. Sifat-sifat khusus kepala yang bermacam-macam, yang
dimaksud sebagai pengetahuan untuk dijadikan paduan dan untuk mengenal spesies ikan,
yaitu dalam mengkaji sistematika dan menilai tingkah laku hidup ikan (Ridwan,
1990).
Secara umum tubuh ikan dibangun atas
tiga bagian diantaranya tulang, daging dan otot. Daging dan otot ikan, biasanya
banyak terdapat pada bagian tubuhnya dan berupa jaringan-jaringan pengikat yang
meliputi bagian dari perutnya, bagian punggung, pangkal sirip dada, pangal
sirip ekor, pangkal sirip belakang, pangkal di bagian kepala. Dagong serta otot
pada ikan mempunyai struktur yang mirip dengan hewan mamalia darat (Susanto,
1992).
Bagian-bagian urat daging bergaris
yang ada di tubuh ikan yaitu :
1. Urat daging oculomotor :
terdapat tiga pasang mata.
2. Urat daging hypobrancial :
terdapat pada dasar pharynx rahang dan hyoid, lengkung insang.
3. Urat daging branciomerik :
pada muka rahang dan pada lengkung insang (berfungsi sebagai pengerut).
4. Urat daging eppindecular :
berfungsi untuk mengerakkan sirip.
Urat daging yang menutupi horizontal
skeletegeneous septum adalah musculus lateralis superficialis. Urat daging yang
terdapat pada kedua sisi tubuh ikan dibedakan menjadi dua bagian :
1. Bagian atas (epaxial)
2. Bagian bawah (hypaxial)
Urat daging yang meliputi dan disebut
juga dengan urat daging licin, yang terdapat pada :
1. Urat daging usus (melingkar
atau memanjang)
2. Urat daging terdapat pada
arteri
3. Urat daging pada saluran
ekskresi dan sistem reproduksi.
Ciri-ciri urat daging jantung :
1. Berwarna merah tua.
2. Kontraksi otot bersifat
involuntary.
3. Myocardium dilapisi oleh
pericardium dan endocardium (Yusfihana, 2002).
Secara umumorgan-organ internal (dalam
tubuh ikan) meliputi beberapa organ yaitu :
1. Alat pencernaan yang terdiri
dari esophagus dan perut besar, hati dan pankreas.
2. Jantung
3. Gonada
4. Kandung urine
5. Ginjal
Ikan mempunyai sirip ekor yang
bermacam-macam. Dimana pada ikan bertulang belakang rawan ekornya berbentuk non
simetris. Dan ikan yang bertulang keras ekornya menjadi bentuk simetris.
Ikan bertulang rawan mempunyai ciri
kerangka ikan yang khusus, tulang belakangnya mempunyai bagian yang lentur
bagian ini berhubungan dengan duri sirip dan rusuk selain terdapat bagian yang
disebut notochord yang berisi suatu substansi seperti jeli. Kedua dari ujung
belakang tersebut memanjang sepanjang tulang belajang dan banyak dijumpai pada
ikan air laut. Tulang-tulang rawan juga dipakai pada kranium yang disebut parasfeonoda.
Bagian di atas kranium ditutup oleh tulang-tulang lembut yang kuat dari
tulang-tulang yang menutupi badan (sisik) juga merupakan bagian dari tulang
rawan. Tulang tengkorak (kranium) pada bagian belakang berfungsi untuk
melindungi otak dan menjadikan di dalam alat indera sebagai alat panca indera.
Sedangkan di dalam tengkorak bagoan depan tersusun dari lengkung insang yang
sebagian menjadi tempat insang dan sebagian lain membentuk rahang dan
organ-organ yang lain yang bertempat di daerah-daerah kepala.
Tubuh ikan dibedakan menjadi tiga
bagian yaitu : kepala yaitu mulai dari ujung mulut sampai pangkal operculum
(tutp insang), bagian badan mulai dari belakang operculum sampai pangkal sirip
anus, bagian ekor mulai dari pangkal sirip anus sampai dengan bagian ujung ekor.
Anatomi ikan merupakan ilmu dasar yang
penting untuk diketahui dan dipelajari oleh mereka yang berkecimpung pada
penelitian tersebut. Tiap sirip ikan mempunyai fungsi yang berbeda dalam tiap
tugasnya. Misalnya, sirip berpasangan (sirip pada bagian dada dan sirip bagian
perut) untuk gerakan maju dan mundur, dan sirip tunggal penyeimbang dari sirip
ekor yang berfungsi sebagai alat pengemudi.
Tubuh ikan ditutupi oleh selaput tipis
yang tembus cahaya (transparan). Kulit ikan banyak mengandung lendir yang
dihasilkan oleh kelenjar lendir pada kulit. Sisik dalam tubuhnya dianggap
kerangka luar (Eksoskeleton), dan susunan pada sisik ikan seperti susunan
gunting dengan bagian pada belakangnya bebas atau tidak melekat sehingga ada
bagian sisi tertutup oleh sisi lainnya.
Ikan juga mempunyai peredaran darah
tunggal. Di dalam peredaran darah ini, di dalam sekali beredar darah hanya
melewati satu kali. Jenis ikan dapat dibagi dalam beberapa bagian yaitu ikan
bertulang rawan atau bisa disebut dengan elasmobrankii dan ikan bertulang keras
atau disebut dengan teleostei. Pada jenis ikan bertulang rawan insangnya terbuka,
seangkan pada ikan yang mempunyai tulang keras memiliki insang tertutup oleh
operculum. Ada juga jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru dan disebut
dengan dipnei.
Di dalam tubuh ikan terdiri dari
beberapa organ yaitu jantung, hati, empedu, alat pencernaan makanan, limpa,
gonad, vertebrae, dan lain-lain.
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum Ichtyologi ini dilaksanakan
pada hari Jumat tanggal 01 Mei 2009 pukul 14.00 – 16.00 WITA di Laboratorium
Ichtyologi Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
B. Alat dan Bahan
Adapun
peralatan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
1. Pisau bedah
2. Pinset
3. Gunting bedah
4. Panci
5. Kompor
6. Buku gambar
7. Alat tulis
8. Tissue
9. Gabus
10. Jarum pentul
11. Tali tambang kecil
Adapun
bahan yang digunakan adalah sebagai berikut yaitu :
1.
Ikan
Arungan (Hampala macrolepidota )
2.
Ikan
Barakuda (Sphyraena picuda)
C. Prosedur Kerja
Adapun
prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Membersihkan
sisik-sisik pada Ikan Arungan (Hampala
macrolepidota)
2. Menggambar
otot-otot daging yang ada pada tubuh ikan.
3.
Merendam
ikan pada air mendidih sekitar 5 detik.
4.
Membersihkan
daging ikan Barakuada (Sphyraena picuda)
hingga tidak ada lagi yang melekat di bagian rangka dan tulang.
5.
Menggambar
rangka tubuh ikan selengkap-lengkapnya.
6. Memotong separuh
daging ikan Arungan (Hampala
macrolepidota ) dan menggambar organ-organ dalam tubuh ikan.
7. Menggambar
Organ-organ pada kepala Ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
PENGAMATAN OTOT DAGING
A. Hasil
Adapun hasil yang didapat dalam
praktikum dalam bab mengamati otot daging ikan, adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Ikan Arungan (Hampala
macrolepidota ).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
Klasifikasi Ikan Arungan (Hampala macrolepidota ) adalah :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
|
Sub class : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Family : Claridae
Genus : Hampala
Species : Hampala macrolepidota (C. V.)
Gambar 2. Otot daging sirip punggung pada Ikan Arungan (Hampala macrolepidota ).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
- Otot daging sirip punggung
|
||||
Gambar 3. Otot
daging punggung pada Ikan Arungan (Hampala
macrolepidota ).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
- Otot daging punggung
|
|||
Gambar 4. Otot daging ekor pada Ikan Arungan (Hampala macrolepidota).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
- Otot daging ekor
Gambar 5. Otot daging anal pada Ikan
Arungan (Hampala macrolepidota).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
- Otot daging anal
|
||||
Gambar 6. Otot daging sirip anal pada Ikan Arungan (Hampala macrolepidota).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
- Otot daging sirip anal
|
|||
Gambar 7. Otot daging perut pada Ikan Arungan (Hampala macrolepidota).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
11.
Otot daging perut
Gambar 8. Otot daging sirip perut pada
Ikan Arungan (Hampala macrolepidota).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
11.
|
Gambar 9. Otot daging sirip dada pada Ikan Arungan (Hampala macrolepidota).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
11. Otot
daging dada (pectoral fin)
Gambar 10. Otot daging kepala pada
Ikan Arungan (Hampala macrolepidota).
|
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
11.
Otot daging secara melintang pada bagian kepala ikan
B.
|
Pada garis besar ikan mempunyai tiga macam otot daging,
yaitu : otot bergaris, otot licin, dan otot jantung. Pada otot bergaris yang
bekerjanya digerakan oleh rangsangan dari otak. Bila sisik atau kulit ikan dilepas, akan terlihat kumpulan otot
daging. Setiap blok dari otot-otot tersebut dinamakan myotome (miotoma dan
miomer) yang tampak seperti garis-garis zigzag, yang dilapisi oleh myoseptum
(miosepta). Potong tubuh ikan secara melintang menampakan garis-garis
konsentris miotoma sehingga jelas sekali lokasi mioseptanya.
Pada pengamatan kali ini urat daging pada ikan kurang
jelas, dan sulit untuk menetapkan berapa jumlah zig-zag urat tersebut, semua
itu dikarenakan ikan tersebut terlalu kecil dan kurang segar.
Dalam pengamatan urat daging pada
ikan dalam praktikum kali ini yang diamati adalah Ikan Arungan (Hampala
macrolepidota). Adapun Identifikasi
ikan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Rangka terdiri atas tulang
benar; bertutup insang.
Sub classis TELEOSTEI 3
3. Kepalasimetris
4 4 Badan
tidak seperti ular
6
6. Badan tidak bersisik, kadang-kadang seluruhnya atau
sebagian
Tertutup oleh kelopak-kelopak
tebal. 7
7. Garis
rusuk jika ada, di atas sirip dada 9
9. Tidak
demikian
10
10 Sirip punggung terdiri dari jari-jari lemah
yang berbuku atau berbelah
dengan sebanyak-banyaknya 2 atau 4
jari-jari keras, bersirip perut
11
|
14. Bersisik
atau tidak, bersungut di keliling mulut, atau tidak bersunggut, satu jari-jari
yang mengeras atau 4 jari-jari mengeras pada sirip punggung.
Ordo OSTARIOPHYSI 66
66.
Tidak bersisik atau berpelat
tulang; mulut tak dapat disembukan;
biasnya tulang rahang atas antara bergigi; 1-4 pasang
sungut; biasanya
bersirip tambahan yang berupa kulit.
Subordo CYPRINOIDEA 67
67. Dasar sirip dada dan sirip perut tidak
mendatar atau tegak; hanya satu
duri; jari-jarinya yang satu keluar tidak
bercabang. 68
68. Duri tunggal atau berbelah mungkin ada dimuka atau dibawah
mata; pinggir rongga mata bebas atau tertutupoleh kulit; mulut agak kebawah;
tidak pernah lebih dari 4 helai sungut.
familia
CYPRYNIDAE 740
740.
Perut tidak pipih bersiku, tetapi membundar atau datar. 741
741. Sambungan tulang rahang bawah tidak
berbonggol. Sirip punggung biasanya berjari-jari keras bertulang dan terletak
di muka atau bertepatan dengan sirip perut; jika di belakang, maka sirip
punggung berjari-jari keras yang bertulang, garis rusuk, dengan satu kecuali,
melalui pertengahan ekor.
Subfamilia
CYPRYNINAE 777
|
778. Permulaan
sirip punggung dimuka, diatas atau
sedikit
dibelakang permulaan sirip perut. 779
779.
Berlipatan hidung yang mendatar dan pada dasarnya membungkus
tulang rahang atas dan menutupi dasar bibir atas;
mulut di muka atau
sedikit ke bawah. 780
780.
Jari-jari keras sirip dubur tidak bergigi sebelah ke belakang. 782
782.
Mata tidak berkelopak seperti agar-agar yang lebar dan seperti
cincin. 784
784. Tidak
berjari-jari keras yang rebah pada sirip punggung; Sirip dubur
dengan jari-jari lemah bercabang, sebagai kecuali 785
785. Sirip punggung dengan 8-18 jari-jari
lemah bercabang. 786
786. Sisik garis rusuk kurang dari
56.
788
788. Sirip punggung dengan 7-9 jari-jari
lemah bercabang. 789
789. Bibir berpinggir licin, sebagai
kecuali bibir atas bertekuk-tekuk.
790
790. Mulut
di ujung, miring, lebar dan melewati pinggiran muka dari mata; 2 sungut rahang
atas.
Genus
Hampala 828
828.
Sisik garis rusuk 28-29
829
829. Antara sirip punggung dan sirip perut
berbelakang hitam melintang.
Hampala macrolepidota (C.V.)
Secara fungsional otot daging ikan ada dua tipe yaitu:
1.
Dibawah rangsangan otak (Voluntary) yaitu yang terdapat
pada daging yang bergaris uratnya.
2.
Tidak dibawah rangsangan otak (Involuntary) yaitu yang
berada di urat daging licin. dan otot jantung.
|
1.
Yang menempel pada rangka, yang terdapat pada otot daging
yang bergaris.
2.
Yang tidak menempel pada rangka, yaitu yang terdapat pada
otot licin dan otot jantung.
Pada Otot daging licin fungsi
dari pada otot tersebut adalah sebagai berikut :
1. Saluran pencernaan,
berperan dalam gerakan peritaltik yaitu gerakan untuk mendorong, gerakan
teratur dari depan menuju anus.
2. Sebagai saluran
peredaran darah pada gelembung nadi yang berfungsi dalam mempertahankan aliran
darah.
3. Saluran reproduksi,
pada mata yang berfungsi untuk mengakomodasi pandangan mata serta menggerakan
lensa dan mengendalikan intensitas dalam menggunakan cahaya.
4. Kontraksi tanpa
rangsangan dari otak.
5.
Tidak
melekat pada tulang.
Pada otot daging bergaris
terdapat pada :
1.
Otot
daging tubuh.
2.
Otot
daging kepala.
3.
Otot
daging sirip tengah/sirip ekor.
4.
Otot
daging sirip berpasangan.
2.
SUSUNAN RANGKA IKAN
A. Hasil
Adapun hasil yang didapat dalam praktikum kali ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip perut
(ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
11. Otot
daging pada kepala
Klasifikasi
Ikan Barakuda (Sphyraena picuda)
adalah sebagai berikut :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas :
Teleostei
|
|
Genus :
Sphyraena
Spesies : Sphyraena picuda Blsch
|
Gambar 2. Penampang ruas pertama vertebrata ikan gabus (Ophiocephalus striatus)
Keterangan :
1.
Neural arch
2.
Neural canal
3.
Centrum
4.
Hermal arch
5.
Hermal canal
6.
fused transverse processed
|
Gambar 3. Penampang column vertebrata ikan gabus (Ophiocephalus striatus).
Keterangan :
1.
Neural spine
2.
Neural arch
3.
Neural canal
4.
Centrum
5.
Hermal canal
6.
Hermal arch
7.
Hermal spine
|
Gambar 4. Penampang elemen penyangga sirip punggung ikan gabus (Ophiocephalus striatus).
Keterangan :
1.
Neural spine
2.
Neural canal
3.
Neural arch
4.
Centrum
5.
Tulang iga
6.
Tranverse
|
Gambar 5. Penampang duri-duri vertebrata Neural ikan gabus (Ophiocephalus striatus).
Keterangan :
1.
Neural spine
2. Neural arch
3. Neural canal
|
Gambar 6. Penampang duri-duri vertebrata hermal ikan gabus(Ophiocephalus striatus)
Keterangan :
2.
Neural spine
2. Neural arch
3. Neural canal
Gambar 7. Rangka
keseluruhan Ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
Keterangan :
1.
Tulang iga
2.
Centrum
3.
Tulang ekor
4.
Tulang lengkung
insang
5.
Tulang sirip
dada
6.
Tulang ekor
7.
Tulang tengkorak
kepala ikan
Gambar 8.
Penampang Rusuk Badan Ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
Keterangan :
- Tulang Iga
- Centrum
Gambar 9.
Penampang Tulang Sirip Perut Ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
Keterangan :
- Neural Spine
Gambar 10.
Penampang Tulang Sirip Dada Ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
Keterangan :
1.
Neural
Spine
B.
|
Rangka
adalah struktur yang menyokong tegaknya tubuh dikombinasi antara sistem urat
daging memberikan bentuk tubuh ikan. Yang termasuk dalam system rangka adalah
tulang belakang, jaringan pengikat, tulang rawan, sisik-sisik, komponen gigi,
jari-jari sirip dan penyokong sel sistem saraf.
Pada praktikum kali ini pada pengamatan tulang rangka
ikan bisa dikatakan kurang sempurna
dikarenakan tidak dilakukannya beberapa pengamatan yang tepatnya yaitu dalam
pengamatan pada bentuk duri-duri yang hanya dapat dilihat di bawah mikroskop, tidak
dilaksanakannya pengamatan tersebut dikarenakan keterbatasan waktu, persiapan
dalam praktikum, untuk gantinya pada pelaporan ditambahkan dengan ikan Gabus
atau ikan Toman (Ophiocephalus striatus). pada pengamatan kali ini
yang digunakan yaitu ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
Adapun Identifikasi Ikan Barakuda (Sphyraena picuda) yaitu sebagai berikut :
1. Rangka terdiri atas tulang benar; bertutup
insang.
Sub
classis TELEOSTEI 3
3. Kepala
simetris 4
4. Badan
tidak seperti ular
6
6. Badan tidak bersisik, kadang-kadang seluruhnya atau
sebagian tertutup
oleh
kelopak-kelopak tebal. 7
7. Garis
rusuk jika ada, di atas sirip dada. 9
9. Tidak
demikian
10
10. Lebih
dari 2 jari-jari sirip punggung keras. 12
12. Dua
sirip punggung yang nyata berpisahan.
ordo
OSTARIOPHYSI 57
|
58. Garis rusuk sempurna, tulang
rahang atas tidak bertulang tambahan,
mulut lebar, sirip dada di bawah
pertengahan tinggi.
familia SPHYRAENIDAE 597
597. Badan
panjang; hidung panjang dan runcing; rahang dan langit-langit bergigi; sirip
punggung pertama berjari-jari keras 5, sirip punggung kedua berjari-jari
mengeras 2 dan 8-9 jari-jari yang bercabang. Kedua sirip punggung ini
berjauhan. genus
SPHYRAENA 598
598.
Sudut tutup insang
depan membundar. 599
599. Sisik
garis rusuk 80; gigi rahang bawah tegak
Sphyraena picuda Bl Schn
Sedangkan Kunci identifikasi ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) menurut Hasanuddin Saanin adalah sebagai
berikut :
1. Rangka
terdiri dari tulang benar; bertutup insang.
Subclassis
TELEOSTEI 3
17. Satu sirip
punggung; dapat mengambil udara di luar air (mempunyai
alat
labirin).
OrdoLABYRINTHICI 89
89. Sirip
punggung dan sirip dubur hanya berjari-jari lemah; sirip perut
jika ada
dengan 6 jari; rongga insang tidak beralat labirin.
Subordo
OPHIOCEPHALOIDEI 90
90. Subordo
OPHIOCEPHALOIDEI
Panjang,
kurang lebih silindris, sebelah muka agak gepeng, sirip
punggung
dan sirip dubur panjang, bersirip dada letek sirip perut
|
panjangkan.
Familia
OPHIOCEPHALIDAE 1222
1222. Familia OPHIOCEPHALLIDAE
kepala bersisik; permulaan sirip punggung
diatas atau sedikit di
belakang sirip dada. Sirip punggung panjang
dan dasarnya hampir
mencapai pangkal sirip ekor. Kepala berbentuk
kepala ular.
Genus OPHICEPHALUS 1223
1223. Diantara jari-jari punggung sebelah kemuka dan
garis rusuk 4-5
baris sisik. D. 37-43. A. 21-27. 1226
1226. Sisik garis rusuk 52-57. Sirip dada lebih pendek
daripada bagian
kepala
di belakang mata.
Ophiocephalus
striatus BI.
Nama Indonesia : gabus, rayon, deleg, kutuk bado,
bace, sepungkat, haruan, bakok, pior, ruting, ruan.
Secara umum rangka ikan
dapat di bedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1.
Rangka aksial yang meliputi tulang tengkorak, tulang
punggung dan tulang rusuk.
2.
Rangka visceral yang meliputi tulang lengkung insang,
dan derivat-derivatnya.
3.
Rangka appendicular yang meliputi tulang-tulang sirip.
Rangka ikan terdiri dari tulang sejati (osteichtyes)
dan tulang rawan (elasmobranchii). Secara tidak langsung rangka menentukan
bentuk dari tubuh ikan. Bentuk tubuh ikan adalah interaksi antara sistem rangka
dan sistem otot serta evolusi adaptasi kedua sistem tersebut dengan lingkungan.
Adapun fungsi dari rangka ikan yaitu sebagai
penegak tubuh pada
ikan,
|
3.
MENGAMATI ORGAN-ORGAN
DALAM TUBUH IKAN
A.
Hasil
Adapun hasil yang didapat dalam praktikum kali ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Ikan Arungan (Hampala
macrolepidota ).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
Adapun klasifikasi Ikan Arungan
(Hampala macrolepidota ) adalah :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
|
|
Sub
class : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Family : Claridae
Genus : Hampala
Species : Hampala
macrolepidota (C. V.)
Gambar 1. Organ-organ dalam Tubuh
Ikan Arungan (Hampala macrolepidota ).
Keterangan :
1. Jantung
2. Hati
3. Empedu (pankreas)
4. Esophagus
5. Usus halus
6. Kandung urine
7. Kantung renang
8. Ginjal
9. Indung telur (ovary)
10. Usus
bunut
11. Anus
B.
|
Organ-organ
dalam tubuh ikan Arungan (Hampala macrolepidota) yang terlihat pada saat
ptaktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Jantung
Pada ikan Arungan (Hampala macrolepidota) jantung berwarna kehitaman yang berfungsi sebagai
alat pemompa oksigen, terdiri dari satu bilik (atrium) dan satu serambi
(ventricle). Apabila denagn
hati-hati jantung dibelah, maka bagian-bagian jantung aakan tampak. Jantung
dibelah membujur dari bagian ujung, yaitu bagan bilik. Pembelahan keatas dengan
hati-hati sampai membelah pangkkal jantung.
2. Hati
Fungsi hati yaitu: berperan dalam
pencernaan, sebagai gudang penyimpanan lemak dan glikogen, perusakan sel darah
merah dan kimia darah, dan juga sebagai penyimpanan vitamin A dan vitamin D.
3. Empedu
Kantong empedu
menghasilkan cairan empedu. Cairan empedu masuk dalam saluran pencernaan
makanan pada daerah yang bernama pylorus melalui ductus choleclochus.
4. Lambung
Fungsinya dari pada lambung yaitu
untuk menyerap makanan dalam jumlah yang besar setelah ikan selesai makan,
mengaduk dengan enzim pencernaan, pengosongan lambung dan memasukkan ke dalam
usus.
5.
Usus, yang berperan dalam pencernaan makanan dan
ekskresi.
6. Gelembung renang
Berfungsi untuk membantu
keseimbangan ikan dalam bergerak atau berenang diperairan.
7.
|
Terdiri dari banyak unit tersendiri
atau nefron. Setiap nefron terdiri dari pembuluh dan tubulus ginjal. Ginjal berfungsi sebagai
tempat lewat dari sisa-sisa metabolisme ikan. Ginjal merupakan salah satu organ
yang memiliki sel-sel endokrin, antara lain jaringan interregnal, sel-sel
kromaffin, juxtaglomerulus, dan korpussskel stanius. Fungsi kelenjar ini
dikontrol oleh pituri melalui ACTH.
8.
Gonada, berupa testis dan ovarium (indung telur) untuk
alat perkawinan seksual.
9. Kandung urine, saluran ekskresi cairan
dari dalam tubuh berupa urine yang mengandung garam mineral.
Kerongkongan ikan Arungan (Hampala macrolepidota) cukup besar, tidak panjang dan diteruskan kelambung.
Di bawah kerongkongan tampak bulatan besar berwarna coklat, itulah hati.
Menempel pada pangkal hati ada bulatan kecil berwarna kehijauan yaitu kandungan
empedu.
4.
MENGAMATI ORGAN-ORGAN DI
DALAM KEPALA IKAN
A. Hasil
Adapun hasil yang didapat dalam praktikum kali ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Organ dalam kepala pada Ikan Barakuda (Sphyraena picuda).
Keterangan :
1. Bibir
atas dan bawah
2. Gigi
3. Lidah
4. Mata
5. Insang
6. Otak
7. Kelenjar
hipopisa
B.
|
Kepala adalah bagian terdepan pada tubuh ikan. Pada
kepala terletak beberapa organ penting seperti otak, mulut beserta alat
pencernaan (gigi, dan lidah), alat pernafas (insang dan labirin) beserta
saluranya, mata, dan kelenjar hipopisa.
Otak ikan adalah organ yang pertama kali terbentuk pada
masa embrio, bentuknya lunak, bewarna putih keabuan, terletak pada bagian
kepala yang terlindungi oleh tulang-tulang keras. Alat nafas ikan Barracuda (Sphyraena picuda) berupa insang yang
dilengkapi labirin untuk bernafas saat keadaan kering di dalam lumpur perairan.
Gigi ikan berperan dalam mengambil, mencekram, merobek,
memotong atau menghancurkan makanan menjadi partikel-partikel yang lebih
sederhana. Gigi pada ikan bisa timbul dari sisik yang menutupi bibir, gigi
tumbuh pada rahang di bagian premaxillaria, maxillaria, dan dentary. Sedangkan
gigi di langit-langit rongga mulut tumbuh pada vormer, palatine, pterigoid dan
parasphenoid. Gigi juga terdapat pada tulang glassohyal (tulang lidah) dan
basibranchial terdapat pada berbagai elemen lengkung insang. maca-macam gigi
rahang berdasarkan bentuknya yaitu :
1. Bercabang tiga (tricuspid)
2. Bentuk kerucut (conical)
3. Bentuk taring (canine)
4. Gigi seri (incisors)
5. Tiga baris gigi seperti parut
(villiform)
6. Gigi geraham (molar)
Pada
bagian tulang tengkorak pada ikan terdiri dari 33 tulang sirip dan perkembangan
embrionik tengkorak ikan berasal dari 3 sumber yaitu sebagai berikut :
1. Chondrocranium (neurocranium), adalah
pembungkus otak yang awalnya berasal dari tulang rawan.
2.
|
3. Splanchnocranium, adalah tulang yang
berasal dari rangka viscera.
Apabila
rahang atas pada ikan dibuka sampai daerah celah, maka tampaklah alat-alat
dalam yang berada di dalam tengkorak ikan. Yang
paling depan adalah bonggol olfaktori, yang mempunyai lanjutan benang
saraf ke cekung hidung. Apabila dengan hati-hati kita balik otak tersebut, maka
tampak bonggol optok yang bulat, otak besar dan otak kecil. Semua bagian otak
berwarna putih.
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Ikan mempunyai tiga macam
otot pada pada daging yaitu otot bergaris, otot licin dan otot jantung.
2. Secara umum rangka ikan dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Rangka aksial, yang meliputi
tulang tengkorak, tulang punggung, (vertebrata), dan tulang rusuk.
2. Rangka visceral, yang
meliputi tulang lengkung insang dan derivat-derivatnya.
3. Rangka appendicular, yang
meliputi tulamg-tulang sirip.
4. Secara umum organ-organ dalam
tubuh ikan meliputi beberapa organ yaitu : alat-alat pencernaan yang meliputi
esophagus dan perut besar, hati serta pankreas, jantung, gonada, kandung urine
dan ginjal.
5. Secara umum pada kepala ikan
terletak beberapa organ yaitu otak, mulut beserta alat pencernaan (gigi,
lidah), alat pernapasan (insang dan labirin) beserta salurannya, mata dan
kelenjar hipopisa.
B.
Saran
Sebaiknya praktikum dilakukan dengan teliti, agar hasil yang didapatkan
sesuai dengan apa yang diharapkan dan agar praktikum berjalan dengan
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ciri meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah
bagian tubuh ikan, misalnya jumlah sisik pada garis rusuknya, jumlah jari-jari
keras, mengeras dan lemah bagian pada sirip punggung dan sebagainya. Keadaan
tubuh suatu ikan disesuaikan dengan habitat atau cara hidup hewan itu sendiri
di alam atau lingkugan dimana ia berada. Demikian juga dengan bangsa ikan,
keadaan tubuhnya disesuaikan dengan keadaan air tempat dimana ikan itu tinggal.
Tubuh ikan dapat dibagi
menjadi tiga bagian yaitu : bagian kepala, bagian badan, dan bagian ekor. Batas
kepala dimulai dari mulut atau moncong sampai bagian dari tutup insang atau
operculum paling belakang. Bagian badan mulai dari bagian belakang tutup insang
sampai pada bagian dubur. Dan bagian ekor dimulai dari dubur sampai ujung sirip
ekor. Pada ikan tidak ada leher karena bagian kepala melekat pada bagian badan
ikan.
Bagian dari ikan yang memiliki
protein yang tinggi kandungannya adalah daging yang mempunyai urat daging. Urat
daging di bagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Urat daging bergaris
2. Urat daging licin
3. Urat daging jantung.
Uarat daging dapat ditinjau
fungsionalnya ada dua tipe yaitu :
1. Di bawah rangsang
otak (voluntary)
2. Tidak di
bawah rangsangan otak (involuntary)
Otot daging yang
bekerja di bawah rangsangan otak adalah urat dari daging bergaris, sedangkan
yang bekerja tidak di bawah rangsangan otak adalah urat dari daging licin dan
urat daging jantung dan semua terkoordinasi.
Berdasarkan
penempelannya urat daging dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
1. Yang menempel pada
rangka : urat daging bergaris.
2. Yang tidak menempel
pada rangka : urat daging jantung dibagoan yang terpisah dari rangka. Sama
dengan yang di dalam urat daging licin.
Rangka adalah struktur yang
menyokong tegaknya tubuh kombinasi antara sistem rangka dan sistem urat daging
memberikan bentuk pada tubuh. Yang termasuk dalam sistem rangka antara lain :
tulang belakang, jaringan pengikat, tulang sejati, tulang rawan, sisik-sisik,
komponen gigi, jari-jari sirip dan penyokong sel pada sistem saraf.
Rangka mempunyai berbagai
fungsi diantaranya adalah :
1. Menegakkan rangka
2. Menunjang organ-organ
tubuh
3. Melindungi
organ-organ tubuh
4. Untuk pembentukan
butir darah
5. Pada beberapa ikan,
modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke dalam saluran reproduksi ikan betina.
Secara tidak langsung rangka
ikan menentukan bentuk tubuh ikan. Bentuk tubuh ikan adalah interaksi antara
sistem rangka dan sistem otot (otot daging) serta evolusi adaptasi kedua sistem
tersebut dengan lingkungan.
Rangka terdiri dari tulang
sejati dan tulang rawan, tulang sejati terdapat pada jenis Osteichtyes
sedangkan jenis Elasmobranchi berupa tulang rawan. Sebagian besar rangka
Osteichtyes permulaan dibentuk melalui tulang rawan atau tulang sejati melalui
osifikasi. Rangka ikan terdiri dari rangka axial, rangka visceral dan rangka
appendicular. Rangka
axial terdiri dari tulang tengkorak,tulang punggung, dan tulang rusuk. Rangka
visceral terdiri dari tulang lengkung insang dan derivatnya. Dan rangka
appendicular terdiri dari sirip dengan pelekat-pelekatnya.
Chondrocranium adalah
pembungkus otak yang awalnya berasal dari tuang rawan (elemen chondral).
Dermocranium adalah tulang tengkorak yang berasal dari sisik yang berfungsi
dalam dermis atau corlium kulit. Splanchnocranium adalah tulang tengkorak yang
berasal dari rangka visceral (tulang enyokong lengkung insang).
Pada waktu embrio
tengkorak dibentuk dari sepasang rawan parachordal, notochorda, dan sepasang
rawan trabeculaea. Setiap rawan parachordal mengadakan perkenbangan dan meluas
pada setiap sisi ke bagian anterior sampai ke kapsul otic dan membentuk basal
plate.
Secara umum organ-organ
internal (dalam tubuh ikan) meliputi :
1. Alat pencernaan yang
terdiri dari esopjagus, pankreas, perut besar dan hati.
2. Jantung
3. Gonada
4. Kantung urine
5. Ginjal
Enzim yang
dihasilkan oleh ikan omnivora berbeda dengan ikan karnivora. Ikan ini
menghasilkan enzim pemecah untuk memecah karbohidrat. Anatomi ikan merupakan
pengetahuan tentang macam letak masing-masing organ dalam tubuh ikan. Mempelajari
anatomi jenis ikan ini mempunyai tujuan untuk mengenal bentuk dan letak
masing-masing organ dalam tubuh ikan.
Praktikum ichtyologi ini
dilaksanakan untuk menerapkan semua materi yang ada dalam perkuliahan,
praktikum ini mempelajari tentang ciri-ciri morfologi yaitu agar praktikan
dapat mengetahui ciri-ciri spesies dan kelebihan khusus dari ikan dengan
ciri-ciri yang berbeda.
Ciri meristik adalah ciri yang
berkaitan dengan jumlah bagian tubuh ikan, misalnya jumlah sisik, pada garis
rusuk, jumlah jari-jari keras, mengeras dan jumlah jari-jari lemah pada sirip
punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur dan sirip ekor serta jumlah
bagian lainnya yang berkaitan dengan bagian tubuh.
Secara umum tubuh ikan dapat
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Bagian kepala
dimulai dari bagian bagian depan ujung mulut hingga tutup insang (operculum),
bagian badan mulai dari ujung tutup insang (operculum) sampai pangkal ujung
sirip belakang (sirip dubur). Sementara itu bagian ekor dimulai dari pangkal
ujung sirip belakang sampai dengan ujung ekornya. Ikan tidak mempunyai leher,
kepalanya bersambungan langsung atau melekat pada badannya, hal ini menyebabkan
bertambah kuat dan kukuhnya tubuh ikan tersebut, dan sangat cocok sekali untuk
menembus medium air yang pepat dan untuk bergerak-gerak kesana kemari di dalam
menembus air dimana ikan tersebut menjaga dan mempertahankan hidupnya untuk
tinggal.
Sifat-sifat yang penting bagi identifikasi ikan, antara
lain :
1.
Rumus
sirip, yaitu suatu rumus yang menggambarkan bentuk dan jumlahnya jari-jari
sirip dan bentuk sirip.
2. Perbandingan antara
panjang, lebar dan tinggi bagian-bagian tertentu atau antara bagian-bagian itu
sendiri.
3.
Bentuk
garis rusuk dan jumlah sisik yang membentuk garis rusuk itu.
4.
Jumlah
sisik pada garis pertengahan sisi atau garis sisi.
5.
Bentuk
sisik dan gigi beserta susunan dan tempatnya.
6.
Tulang-tulang
insang.
Fakta menunjukkan adanya beragam jenis ikan yang hidup
dan pernah hidup di dunia ini. Untuk memudahkan mengenali dan mempelajari ikan
tersebut, yerutama bagi ikan-ikan yang belum atau baru dikenal, orang membuat
kunci identifikasi sehingga dapat membantu orang lain yang juga ingin mengenali
atau mempelajari ikan bersangkutan. Bagi jenis-jenis ikan yang ada di Indonesia,
buku taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan karya Hasanuddin Saanin adalah salah
satu contoh kunci identifikasi ikan.
B.
Tujuan Praktikum
1.
Mengamati Otot Daging Ikan
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati susunan otot
daging ikan, baik pada permukaan tubuh di bawah kulit maupun pada potongan
melintang tubuh ikan .
2.
Mengamati Susunan Rangka Ikan
Tujuan dari praktikum bagian ini adalah untuk mengamati
dan memahami susunan rangka ikan.
3.
Mengamati Organ-organ Dalam Tubuh Ikan
Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk mengamati dan memahami susunan organ-organ dalam tubuh ikan.
4.
Mengamati Organ-organ Di
dalam Kepala Ikan
Tujuan dari praktiku ini adalah untuk mengamati
dan memahami susunan organ-organ di dalam tubuh ikan.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Ikhtyologi merupakan cabang dari ilmu
hayat (Biologi) dan secara tepatnya merupakan salah satu cabang dari ilmu
Binatang (Zoologi). Ichtyologi dengan arti singkatnya merupakan suatu ilmu yang
khusus mempelajari tentang ikan. Ichtyologi asal mulanya dari bahasa Greek atau
Yunani dan disebut Ichtyologia, dimana dalam perkataan Ichty berarti ikan dan
logos berarti ilmu. Maka ichtyologi berarti ilmu pengatahuan yang khusus
mempelajari ikan dengan segala aspek kehidupannya (Saanin, 1986).
Ikan adalah suatu makhluk hidup yang
hidup di dalam air dan mempunyai darah dingin. Mempunyai darah dingin artinya
panas badannya mengikuti panas air dimana ikan tersebut berada. Ikan bernapas
terutama dengan mengisap hawa dari air dengan mempergunakan insang-insangnya
yang terdapat di kanan dan kiri kepalanya. Pada suatu waktu secara darurat ikan
mengambil hawa dari permukaan air, jika di dalam air terdapat hawa yang kurang.
Zat yang penting dalam hal pernapasan ini dinamakan zat asam arang yang bagi
ikan tidak berguna bahkan membahayakan kalau terlalu banyak adanya di dalam air
(Achjar, 1999).
Ikan mempunyai jenis ikan yang
terpisah dan jelas yang di depan disokong oleh jari-jari keras sedangkan sirip
punggung yang belakang memiliki jari-jari yang lemah. Pada beberapa jenis ikan
terdapat sirip tambahan, misalnya pada sirip punggung dan sirip duburnya. Sirip
ekor berbentuk cabang dan lekukan yang sangat dalam. Sirip di bagian duburnya
lebar dan panjang yang ukurannya sama dengan sirip punggung bagian belakang. Bentuk
bagian sirip perutnya agak ke bawah, bentuk dari sirip dada bagian tengah dan
bagian depan mlengkung, menciut dengan bagian pangkalnya yang lbar dan kuat
(Muniarti, 1994).
Tubuh ikan terdiri atas caput,
truncus, dan cauda. Yang diantaranya tidak ada batas yang nyata sebagai batas
antara caput, truncus, dan tepi caudal. Tepi caudal, operculum dan sebagai
batas antara truncus dan ekor pada anus. Ikan yang terdapat di aliran air cepat
berbentuk seperti torpedo kulit atau curis yang terdiri atas korium atau dermis
dan jaringan epidermis. Corium terdiri atas jaringan pengikat pada epidermis.
Yang melapisinya sebelah luar adalah epitelium. Diantara sel-sel epitelium
terdapat kelenjar uniseluler di mana dapat mengeluarkan kelenjar atau lendir.
Lendir ini menyebabkan kulit ikan menjadi licin (Poetra, 1991).
Yang biasa digunakan sebagai pengawet
ikan adalah formalin 4 %. Untuk ikan yang lebih besar dipergunakan konsentrasi
yang lebih tinggi misalnya 5 % dan untuk ikan kecil dapat dipergunakan
konsentrasi yang lebih rendah misalnya 21/2 – 3 %. Ikan
yang lebih besar dari 50 cm sebelum diawetkan dalam formalin, terlebih dahulu
sisi perut sebelah kanan di turis dengan pisau agar bahan pengawet lebih mudah
masuk kedalam rongga perut. Pengawetan dengan formalin cukup dilakukan selama
satu minggu. Untuk penyimpanan selanjutnya, terutama bagi jenis ikan yang
penting formalin harus di keluarkan lagi dari daging ikan dengan merendam
selama dua hari di dalam air biasa yang sering diganti. Untuk menghilangkan bau
formalin pada ikan yang akan diperiksa, ikan tersebut terlebih dahulu dimasukan
selama beberapa menit ke dalam larutan NaHSO2 dan Na2SO3
dalam perbandingan 60 gram NaHSO3 dan 40 gram Na2SO3
untuk tiap-tiap liter air ( Effendi, 1992 ).
Penyebaran ikan merupakan yang terluas
diantara semua organisme yang ada di muka bumi ini. Hal ini disebabkan luasnya
perairan yang terdapat di muka bumi ini yaitu sekitar 0,75 % dari total
permukaan bumi. Akan tetapi, perairan yang terdapat di muka bumi ini mempunyai
sifat yang berlainan yang secara garis besar dibedakan atas perairan darat yang
bersifat tawar dan lautyang bersifat asin. Dan penyebaran ikan di muka bumi itu
tidak selamanya baik. Dalam hal ini di sebabkan oleh adanya penghalang baik
secara kimia, fisika maupun biologi. Berdasarkan perbedaan yang terdapat pada
perairan dan sifatnya maka dapat menyebabkan ikan yang ada di suatu perairan
harus beradaptasi dengan lingkungan. Agar ikan dapat bertahan hidup di perairan
tersebut adaptasi yang dilakukan ikan terjadi dalam beberapa segi antara lain
segi morfologi dan segi anatomi (Effendi, 1997).
Pada ikan bertulang keras tubuhnya
tertutup sisik dan banyak mengandung kelenjar lendir. Lendir yang dapat
dihasilkannya menyebabkan ikan menjadi licin. Keadaan disaat demikian
memudahkan ikan bergerak di dalam air, alat geraknya berupa sirip yang
berpasangan dan juga sirip tunggal (Robert, 1989).
Ikan mudah mengapung karena mempunyai
gelembung renang atau pnematekis. Pada gelembung renang ada suatu alat pengukur
atau pengatur udara yang disebut hidrostatik yang berfungsi untuk mengetahui tekanan
air. Ikan mempunyai suatu alat indrera khusus yaitu terdapat berderet-deret di
sisi tubuh ikan dan disebut dengan gurat sisi atau linealateralis. Ada jenis
ikan yang mempunyai gurat sisi berbentuk satu garis, ada pula yang berupa garis
terputus-putus (Weber, 1973).
Bagian pokok kerangka ikan adalah
tulang punggung yang dihuungkan dengan jaringan pengikat yang lentur. Pada
bagian bawah tulang-tulang punggung ini terdapat rusuk yang arahnya ke bawah.
Tiap jenis ikan memiliki ukuran yang berlainan. Bagian luar tulang punggung
terdapat tulang yang berlainan pula. Pada tulang ikan terdapat kranium, kranium
merupakan bagian belakang tulang kepala yang berhubungan dengan tlang belakang
(Achjar, 1990).
Organ yang sangat berperan dalam
ekskresi dari sisa hasil metabolisme adalah ginjal yang
berbentuk ramping dan memanjang, berwarna merah tua terletak di atas rongga
perut (di luar peri tonium) dan di bawah punggung. Kegiatan penyingkiran
dilakukan oleh ginjal posterior, sedangkan bagian anterior dapat mensekresikan
hormon. Hasil buangan yang dikeluarkan oleh ginjal antara lain urea, asam
urikat dan trimetiman okida (Raharjo, 1986).
Perkembangan embriotik tengkorak ikan
berasal dari 3 sumber, yaitu chondrocranium (neurocranium), dermocranium,
splanchocranium. Chondrocranium adalah pembungkus otak yang awalnya berasal
dari tulang rawan. Dermocranium adalah tengkorak yang berasal dari rangka sisik
yang berfungsi pada kulit atau dermis atau corium kulit. Splanchocranium yaitu
tulang yang berasal dari rangka visceral
(tulang yang menyokong lengkung insang) (Utoma, 1990).
Secara garis besar, ikan mempunyai 3
(tiga) macam yang disebut dengan otot daging. Otot daging itu adalah otot
daging atau otot bergaris, otot licin, otot jantung, setiap blok dari daging
atau otot-otot tersebut dinamakan dengan myotome (miotome atau miomer) yang
tampak seperti garis-garis zig-zag dan dilapisi oleh myoseptum (miosepta),
potongan tubuh ikan secara melintang menampakkabn garis dan di dalam garis
tersebut dikonsentrasi miotoma, sehingga disetiap lokasi tampak mioseptanya
(Hisbi, 2001).
Ikan memiliki ikan yang terpisah dan
jelas yang di depan disokong oleh jari-jari keras sedangkan sirip punggung yang
belakang memiliki jari-jari yang lemah. Pada beberapa jenis ikan terdapat sirip
tambahan, misalnya pada sirip punggung dan sirip duburnya. Sirip ekor
berbentuk cabang dan lekukan yang sangat dalam. Sirip di bagian duburnya
lebar dan panjang yang ukurannya sama dengan sirip punggung bagian belakang.
Bentuk bagian sirip perutnya agak ke bawah, bentuk dari sirip dada bagian
tengah dan bagian depan melengkung, menciut dengan bagian pangkalnya yang ebar
dan kuat (Muniarti, 1994).
Bagian kepala, termasuk mulut dibagi
antara mata dan ujung rahang atas operculum atau tutup insang di pipi bagian antara
mata dan sudut preoperculum di membran brankiostegal, di bawah operculum dagu
dan bagian antara orbit. Sifat-sifat khusus kepala yang bermacam-macam, yang
dimaksud sebagai pengetahuan untuk dijadikan paduan dan untuk mengenal spesies ikan,
yaitu dalam mengkaji sistematika dan menilai tingkah laku hidup ikan (Ridwan,
1990).
Secara umum tubuh ikan dibangun atas
tiga bagian diantaranya tulang, daging dan otot. Daging dan otot ikan, biasanya
banyak terdapat pada bagian tubuhnya dan berupa jaringan-jaringan pengikat yang
meliputi bagian dari perutnya, bagian punggung, pangkal sirip dada, pangal
sirip ekor, pangkal sirip belakang, pangkal di bagian kepala. Dagong serta otot
pada ikan mempunyai struktur yang mirip dengan hewan mamalia darat (Susanto,
1992).
Bagian-bagian urat daging bergaris
yang ada di tubuh ikan yaitu :
1. Urat daging oculomotor :
terdapat tiga pasang mata.
2. Urat daging hypobrancial :
terdapat pada dasar pharynx rahang dan hyoid, lengkung insang.
3. Urat daging branciomerik :
pada muka rahang dan pada lengkung insang (berfungsi sebagai pengerut).
4. Urat daging eppindecular :
berfungsi untuk mengerakkan sirip.
Urat daging yang menutupi horizontal
skeletegeneous septum adalah musculus lateralis superficialis. Urat daging yang
terdapat pada kedua sisi tubuh ikan dibedakan menjadi dua bagian :
1. Bagian atas (epaxial)
2. Bagian bawah (hypaxial)
Urat daging yang meliputi dan disebut
juga dengan urat daging licin, yang terdapat pada :
1. Urat daging usus (melingkar
atau memanjang)
2. Urat daging terdapat pada
arteri
3. Urat daging pada saluran
ekskresi dan sistem reproduksi.
Ciri-ciri urat daging jantung :
1. Berwarna merah tua.
2. Kontraksi otot bersifat
involuntary.
3. Myocardium dilapisi oleh
pericardium dan endocardium (Yusfihana, 2002).
Secara umumorgan-organ internal (dalam
tubuh ikan) meliputi beberapa organ yaitu :
1. Alat pencernaan yang terdiri
dari esophagus dan perut besar, hati dan pankreas.
2. Jantung
3. Gonada
4. Kandung urine
5. Ginjal
Ikan mempunyai sirip ekor yang
bermacam-macam. Dimana pada ikan bertulang belakang rawan ekornya berbentuk non
simetris. Dan ikan yang bertulang keras ekornya menjadi bentuk simetris.
Ikan bertulang rawan mempunyai ciri
kerangka ikan yang khusus, tulang belakangnya mempunyai bagian yang lentur
bagian ini berhubungan dengan duri sirip dan rusuk selain terdapat bagian yang
disebut notochord yang berisi suatu substansi seperti jeli. Kedua dari ujung
belakang tersebut memanjang sepanjang tulang belajang dan banyak dijumpai pada
ikan air laut. Tulang-tulang rawan juga dipakai pada kranium yang disebut parasfeonoda.
Bagian di atas kranium ditutup oleh tulang-tulang lembut yang kuat dari
tulang-tulang yang menutupi badan (sisik) juga merupakan bagian dari tulang
rawan. Tulang tengkorak (kranium) pada bagian belakang berfungsi untuk
melindungi otak dan menjadikan di dalam alat indera sebagai alat panca indera.
Sedangkan di dalam tengkorak bagoan depan tersusun dari lengkung insang yang
sebagian menjadi tempat insang dan sebagian lain membentuk rahang dan
organ-organ yang lain yang bertempat di daerah-daerah kepala.
Tubuh ikan dibedakan menjadi tiga
bagian yaitu : kepala yaitu mulai dari ujung mulut sampai pangkal operculum
(tutp insang), bagian badan mulai dari belakang operculum sampai pangkal sirip
anus, bagian ekor mulai dari pangkal sirip anus sampai dengan bagian ujung ekor.
Anatomi ikan merupakan ilmu dasar yang
penting untuk diketahui dan dipelajari oleh mereka yang berkecimpung pada
penelitian tersebut. Tiap sirip ikan mempunyai fungsi yang berbeda dalam tiap
tugasnya. Misalnya, sirip berpasangan (sirip pada bagian dada dan sirip bagian
perut) untuk gerakan maju dan mundur, dan sirip tunggal penyeimbang dari sirip
ekor yang berfungsi sebagai alat pengemudi.
Tubuh ikan ditutupi oleh selaput tipis
yang tembus cahaya (transparan). Kulit ikan banyak mengandung lendir yang
dihasilkan oleh kelenjar lendir pada kulit. Sisik dalam tubuhnya dianggap
kerangka luar (Eksoskeleton), dan susunan pada sisik ikan seperti susunan
gunting dengan bagian pada belakangnya bebas atau tidak melekat sehingga ada
bagian sisi tertutup oleh sisi lainnya.
Ikan juga mempunyai peredaran darah
tunggal. Di dalam peredaran darah ini, di dalam sekali beredar darah hanya
melewati satu kali. Jenis ikan dapat dibagi dalam beberapa bagian yaitu ikan
bertulang rawan atau bisa disebut dengan elasmobrankii dan ikan bertulang keras
atau disebut dengan teleostei. Pada jenis ikan bertulang rawan insangnya terbuka,
seangkan pada ikan yang mempunyai tulang keras memiliki insang tertutup oleh
operculum. Ada juga jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru dan disebut
dengan dipnei.
Di dalam tubuh ikan terdiri dari
beberapa organ yaitu jantung, hati, empedu, alat pencernaan makanan, limpa,
gonad, vertebrae, dan lain-lain.
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum Ichtyologi ini dilaksanakan
pada hari Jumat tanggal 01 Mei 2009 pukul 14.00 – 16.00 WITA di Laboratorium
Ichtyologi Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
B. Alat dan Bahan
Adapun
peralatan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
1. Pisau bedah
2. Pinset
3. Gunting bedah
4. Panci
5. Kompor
6. Buku gambar
7. Alat tulis
8. Tissue
9. Gabus
10. Jarum pentul
11. Tali tambang kecil
Adapun
bahan yang digunakan adalah sebagai berikut yaitu :
1.
Ikan
Arungan (Hampala macrolepidota )
2.
Ikan
Barakuda (Sphyraena picuda)
C. Prosedur Kerja
Adapun
prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Membersihkan
sisik-sisik pada Ikan Arungan (Hampala
macrolepidota)
2. Menggambar
otot-otot daging yang ada pada tubuh ikan.
3.
Merendam
ikan pada air mendidih sekitar 5 detik.
4.
Membersihkan
daging ikan Barakuada (Sphyraena picuda)
hingga tidak ada lagi yang melekat di bagian rangka dan tulang.
5.
Menggambar
rangka tubuh ikan selengkap-lengkapnya.
6. Memotong separuh
daging ikan Arungan (Hampala
macrolepidota ) dan menggambar organ-organ dalam tubuh ikan.
7. Menggambar
Organ-organ pada kepala Ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
PENGAMATAN OTOT DAGING
A. Hasil
Adapun hasil yang didapat dalam
praktikum dalam bab mengamati otot daging ikan, adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Ikan Arungan (Hampala
macrolepidota ).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
Klasifikasi Ikan Arungan (Hampala macrolepidota ) adalah :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
|
Sub class : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Family : Claridae
Genus : Hampala
Species : Hampala macrolepidota (C. V.)
Gambar 2. Otot daging sirip punggung pada Ikan Arungan (Hampala macrolepidota ).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
- Otot daging sirip punggung
|
||||
Gambar 3. Otot
daging punggung pada Ikan Arungan (Hampala
macrolepidota ).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
- Otot daging punggung
|
|||
Gambar 4. Otot daging ekor pada Ikan Arungan (Hampala macrolepidota).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
- Otot daging ekor
Gambar 5. Otot daging anal pada Ikan
Arungan (Hampala macrolepidota).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
- Otot daging anal
|
||||
Gambar 6. Otot daging sirip anal pada Ikan Arungan (Hampala macrolepidota).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
- Otot daging sirip anal
|
|||
Gambar 7. Otot daging perut pada Ikan Arungan (Hampala macrolepidota).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
11.
Otot daging perut
Gambar 8. Otot daging sirip perut pada
Ikan Arungan (Hampala macrolepidota).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
11.
|
Gambar 9. Otot daging sirip dada pada Ikan Arungan (Hampala macrolepidota).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
11. Otot
daging dada (pectoral fin)
Gambar 10. Otot daging kepala pada
Ikan Arungan (Hampala macrolepidota).
|
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
11.
Otot daging secara melintang pada bagian kepala ikan
B.
|
Pada garis besar ikan mempunyai tiga macam otot daging,
yaitu : otot bergaris, otot licin, dan otot jantung. Pada otot bergaris yang
bekerjanya digerakan oleh rangsangan dari otak. Bila sisik atau kulit ikan dilepas, akan terlihat kumpulan otot
daging. Setiap blok dari otot-otot tersebut dinamakan myotome (miotoma dan
miomer) yang tampak seperti garis-garis zigzag, yang dilapisi oleh myoseptum
(miosepta). Potong tubuh ikan secara melintang menampakan garis-garis
konsentris miotoma sehingga jelas sekali lokasi mioseptanya.
Pada pengamatan kali ini urat daging pada ikan kurang
jelas, dan sulit untuk menetapkan berapa jumlah zig-zag urat tersebut, semua
itu dikarenakan ikan tersebut terlalu kecil dan kurang segar.
Dalam pengamatan urat daging pada
ikan dalam praktikum kali ini yang diamati adalah Ikan Arungan (Hampala
macrolepidota). Adapun Identifikasi
ikan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Rangka terdiri atas tulang
benar; bertutup insang.
Sub classis TELEOSTEI 3
3. Kepalasimetris
4 4 Badan
tidak seperti ular
6
6. Badan tidak bersisik, kadang-kadang seluruhnya atau
sebagian
Tertutup oleh kelopak-kelopak
tebal. 7
7. Garis
rusuk jika ada, di atas sirip dada 9
9. Tidak
demikian
10
10 Sirip punggung terdiri dari jari-jari lemah
yang berbuku atau berbelah
dengan sebanyak-banyaknya 2 atau 4
jari-jari keras, bersirip perut
11
|
14. Bersisik
atau tidak, bersungut di keliling mulut, atau tidak bersunggut, satu jari-jari
yang mengeras atau 4 jari-jari mengeras pada sirip punggung.
Ordo OSTARIOPHYSI 66
66.
Tidak bersisik atau berpelat
tulang; mulut tak dapat disembukan;
biasnya tulang rahang atas antara bergigi; 1-4 pasang
sungut; biasanya
bersirip tambahan yang berupa kulit.
Subordo CYPRINOIDEA 67
67. Dasar sirip dada dan sirip perut tidak
mendatar atau tegak; hanya satu
duri; jari-jarinya yang satu keluar tidak
bercabang. 68
68. Duri tunggal atau berbelah mungkin ada dimuka atau dibawah
mata; pinggir rongga mata bebas atau tertutupoleh kulit; mulut agak kebawah;
tidak pernah lebih dari 4 helai sungut.
familia
CYPRYNIDAE 740
740.
Perut tidak pipih bersiku, tetapi membundar atau datar. 741
741. Sambungan tulang rahang bawah tidak
berbonggol. Sirip punggung biasanya berjari-jari keras bertulang dan terletak
di muka atau bertepatan dengan sirip perut; jika di belakang, maka sirip
punggung berjari-jari keras yang bertulang, garis rusuk, dengan satu kecuali,
melalui pertengahan ekor.
Subfamilia
CYPRYNINAE 777
|
778. Permulaan
sirip punggung dimuka, diatas atau
sedikit
dibelakang permulaan sirip perut. 779
779.
Berlipatan hidung yang mendatar dan pada dasarnya membungkus
tulang rahang atas dan menutupi dasar bibir atas;
mulut di muka atau
sedikit ke bawah. 780
780.
Jari-jari keras sirip dubur tidak bergigi sebelah ke belakang. 782
782.
Mata tidak berkelopak seperti agar-agar yang lebar dan seperti
cincin. 784
784. Tidak
berjari-jari keras yang rebah pada sirip punggung; Sirip dubur
dengan jari-jari lemah bercabang, sebagai kecuali 785
785. Sirip punggung dengan 8-18 jari-jari
lemah bercabang. 786
786. Sisik garis rusuk kurang dari
56.
788
788. Sirip punggung dengan 7-9 jari-jari
lemah bercabang. 789
789. Bibir berpinggir licin, sebagai
kecuali bibir atas bertekuk-tekuk.
790
790. Mulut
di ujung, miring, lebar dan melewati pinggiran muka dari mata; 2 sungut rahang
atas.
Genus
Hampala 828
828.
Sisik garis rusuk 28-29
829
829. Antara sirip punggung dan sirip perut
berbelakang hitam melintang.
Hampala macrolepidota (C.V.)
Secara fungsional otot daging ikan ada dua tipe yaitu:
1.
Dibawah rangsangan otak (Voluntary) yaitu yang terdapat
pada daging yang bergaris uratnya.
2.
Tidak dibawah rangsangan otak (Involuntary) yaitu yang
berada di urat daging licin. dan otot jantung.
|
1.
Yang menempel pada rangka, yang terdapat pada otot daging
yang bergaris.
2.
Yang tidak menempel pada rangka, yaitu yang terdapat pada
otot licin dan otot jantung.
Pada Otot daging licin fungsi
dari pada otot tersebut adalah sebagai berikut :
1. Saluran pencernaan,
berperan dalam gerakan peritaltik yaitu gerakan untuk mendorong, gerakan
teratur dari depan menuju anus.
2. Sebagai saluran
peredaran darah pada gelembung nadi yang berfungsi dalam mempertahankan aliran
darah.
3. Saluran reproduksi,
pada mata yang berfungsi untuk mengakomodasi pandangan mata serta menggerakan
lensa dan mengendalikan intensitas dalam menggunakan cahaya.
4. Kontraksi tanpa
rangsangan dari otak.
5.
Tidak
melekat pada tulang.
Pada otot daging bergaris
terdapat pada :
1.
Otot
daging tubuh.
2.
Otot
daging kepala.
3.
Otot
daging sirip tengah/sirip ekor.
4.
Otot
daging sirip berpasangan.
2.
SUSUNAN RANGKA IKAN
A. Hasil
Adapun hasil yang didapat dalam praktikum kali ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip perut
(ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
11. Otot
daging pada kepala
Klasifikasi
Ikan Barakuda (Sphyraena picuda)
adalah sebagai berikut :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas :
Teleostei
|
|
Genus :
Sphyraena
Spesies : Sphyraena picuda Blsch
|
Gambar 2. Penampang ruas pertama vertebrata ikan gabus (Ophiocephalus striatus)
Keterangan :
1.
Neural arch
2.
Neural canal
3.
Centrum
4.
Hermal arch
5.
Hermal canal
6.
fused transverse processed
|
Gambar 3. Penampang column vertebrata ikan gabus (Ophiocephalus striatus).
Keterangan :
1.
Neural spine
2.
Neural arch
3.
Neural canal
4.
Centrum
5.
Hermal canal
6.
Hermal arch
7.
Hermal spine
|
Gambar 4. Penampang elemen penyangga sirip punggung ikan gabus (Ophiocephalus striatus).
Keterangan :
1.
Neural spine
2.
Neural canal
3.
Neural arch
4.
Centrum
5.
Tulang iga
6.
Tranverse
|
Gambar 5. Penampang duri-duri vertebrata Neural ikan gabus (Ophiocephalus striatus).
Keterangan :
1.
Neural spine
2. Neural arch
3. Neural canal
|
Gambar 6. Penampang duri-duri vertebrata hermal ikan gabus(Ophiocephalus striatus)
Keterangan :
2.
Neural spine
2. Neural arch
3. Neural canal
Gambar 7. Rangka
keseluruhan Ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
Keterangan :
1.
Tulang iga
2.
Centrum
3.
Tulang ekor
4.
Tulang lengkung
insang
5.
Tulang sirip
dada
6.
Tulang ekor
7.
Tulang tengkorak
kepala ikan
Gambar 8.
Penampang Rusuk Badan Ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
Keterangan :
- Tulang Iga
- Centrum
Gambar 9.
Penampang Tulang Sirip Perut Ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
Keterangan :
- Neural Spine
Gambar 10.
Penampang Tulang Sirip Dada Ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
Keterangan :
1.
Neural
Spine
B.
|
Rangka
adalah struktur yang menyokong tegaknya tubuh dikombinasi antara sistem urat
daging memberikan bentuk tubuh ikan. Yang termasuk dalam system rangka adalah
tulang belakang, jaringan pengikat, tulang rawan, sisik-sisik, komponen gigi,
jari-jari sirip dan penyokong sel sistem saraf.
Pada praktikum kali ini pada pengamatan tulang rangka
ikan bisa dikatakan kurang sempurna
dikarenakan tidak dilakukannya beberapa pengamatan yang tepatnya yaitu dalam
pengamatan pada bentuk duri-duri yang hanya dapat dilihat di bawah mikroskop, tidak
dilaksanakannya pengamatan tersebut dikarenakan keterbatasan waktu, persiapan
dalam praktikum, untuk gantinya pada pelaporan ditambahkan dengan ikan Gabus
atau ikan Toman (Ophiocephalus striatus). pada pengamatan kali ini
yang digunakan yaitu ikan Barakuda (Sphyraena
picuda).
Adapun Identifikasi Ikan Barakuda (Sphyraena picuda) yaitu sebagai berikut :
1. Rangka terdiri atas tulang benar; bertutup
insang.
Sub
classis TELEOSTEI 3
3. Kepala
simetris 4
4. Badan
tidak seperti ular
6
6. Badan tidak bersisik, kadang-kadang seluruhnya atau
sebagian tertutup
oleh
kelopak-kelopak tebal. 7
7. Garis
rusuk jika ada, di atas sirip dada. 9
9. Tidak
demikian
10
10. Lebih
dari 2 jari-jari sirip punggung keras. 12
12. Dua
sirip punggung yang nyata berpisahan.
ordo
OSTARIOPHYSI 57
|
58. Garis rusuk sempurna, tulang
rahang atas tidak bertulang tambahan,
mulut lebar, sirip dada di bawah
pertengahan tinggi.
familia SPHYRAENIDAE 597
597. Badan
panjang; hidung panjang dan runcing; rahang dan langit-langit bergigi; sirip
punggung pertama berjari-jari keras 5, sirip punggung kedua berjari-jari
mengeras 2 dan 8-9 jari-jari yang bercabang. Kedua sirip punggung ini
berjauhan. genus
SPHYRAENA 598
598.
Sudut tutup insang
depan membundar. 599
599. Sisik
garis rusuk 80; gigi rahang bawah tegak
Sphyraena picuda Bl Schn
Sedangkan Kunci identifikasi ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) menurut Hasanuddin Saanin adalah sebagai
berikut :
1. Rangka
terdiri dari tulang benar; bertutup insang.
Subclassis
TELEOSTEI 3
17. Satu sirip
punggung; dapat mengambil udara di luar air (mempunyai
alat
labirin).
OrdoLABYRINTHICI 89
89. Sirip
punggung dan sirip dubur hanya berjari-jari lemah; sirip perut
jika ada
dengan 6 jari; rongga insang tidak beralat labirin.
Subordo
OPHIOCEPHALOIDEI 90
90. Subordo
OPHIOCEPHALOIDEI
Panjang,
kurang lebih silindris, sebelah muka agak gepeng, sirip
punggung
dan sirip dubur panjang, bersirip dada letek sirip perut
|
panjangkan.
Familia
OPHIOCEPHALIDAE 1222
1222. Familia OPHIOCEPHALLIDAE
kepala bersisik; permulaan sirip punggung
diatas atau sedikit di
belakang sirip dada. Sirip punggung panjang
dan dasarnya hampir
mencapai pangkal sirip ekor. Kepala berbentuk
kepala ular.
Genus OPHICEPHALUS 1223
1223. Diantara jari-jari punggung sebelah kemuka dan
garis rusuk 4-5
baris sisik. D. 37-43. A. 21-27. 1226
1226. Sisik garis rusuk 52-57. Sirip dada lebih pendek
daripada bagian
kepala
di belakang mata.
Ophiocephalus
striatus BI.
Nama Indonesia : gabus, rayon, deleg, kutuk bado,
bace, sepungkat, haruan, bakok, pior, ruting, ruan.
Secara umum rangka ikan
dapat di bedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1.
Rangka aksial yang meliputi tulang tengkorak, tulang
punggung dan tulang rusuk.
2.
Rangka visceral yang meliputi tulang lengkung insang,
dan derivat-derivatnya.
3.
Rangka appendicular yang meliputi tulang-tulang sirip.
Rangka ikan terdiri dari tulang sejati (osteichtyes)
dan tulang rawan (elasmobranchii). Secara tidak langsung rangka menentukan
bentuk dari tubuh ikan. Bentuk tubuh ikan adalah interaksi antara sistem rangka
dan sistem otot serta evolusi adaptasi kedua sistem tersebut dengan lingkungan.
Adapun fungsi dari rangka ikan yaitu sebagai
penegak tubuh pada
ikan,
|
3.
MENGAMATI ORGAN-ORGAN
DALAM TUBUH IKAN
A.
Hasil
Adapun hasil yang didapat dalam praktikum kali ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Ikan Arungan (Hampala
macrolepidota ).
Keterangan :
- Mulut
2.
Mata
3.
Hidung
4.
Tutup
insang (Operculum)
5.
Sirip
punggung (dorsal fin)
6.
Sirip dada
(pectoral fin)
7.
Sirip
perut (ventral fin)
8.
Sirip ekor
(cuadal fin)
9.
Sirip
dubur (anal fin)
10. Linea lateralis
Adapun klasifikasi Ikan Arungan
(Hampala macrolepidota ) adalah :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
|
|
Sub
class : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Family : Claridae
Genus : Hampala
Species : Hampala
macrolepidota (C. V.)
Gambar 1. Organ-organ dalam Tubuh
Ikan Arungan (Hampala macrolepidota ).
Keterangan :
1. Jantung
2. Hati
3. Empedu (pankreas)
4. Esophagus
5. Usus halus
6. Kandung urine
7. Kantung renang
8. Ginjal
9. Indung telur (ovary)
10. Usus
bunut
11. Anus
B.
|
Organ-organ
dalam tubuh ikan Arungan (Hampala macrolepidota) yang terlihat pada saat
ptaktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Jantung
Pada ikan Arungan (Hampala macrolepidota) jantung berwarna kehitaman yang berfungsi sebagai
alat pemompa oksigen, terdiri dari satu bilik (atrium) dan satu serambi
(ventricle). Apabila denagn
hati-hati jantung dibelah, maka bagian-bagian jantung aakan tampak. Jantung
dibelah membujur dari bagian ujung, yaitu bagan bilik. Pembelahan keatas dengan
hati-hati sampai membelah pangkkal jantung.
2. Hati
Fungsi hati yaitu: berperan dalam
pencernaan, sebagai gudang penyimpanan lemak dan glikogen, perusakan sel darah
merah dan kimia darah, dan juga sebagai penyimpanan vitamin A dan vitamin D.
3. Empedu
Kantong empedu
menghasilkan cairan empedu. Cairan empedu masuk dalam saluran pencernaan
makanan pada daerah yang bernama pylorus melalui ductus choleclochus.
4. Lambung
Fungsinya dari pada lambung yaitu
untuk menyerap makanan dalam jumlah yang besar setelah ikan selesai makan,
mengaduk dengan enzim pencernaan, pengosongan lambung dan memasukkan ke dalam
usus.
5.
Usus, yang berperan dalam pencernaan makanan dan
ekskresi.
6. Gelembung renang
Berfungsi untuk membantu
keseimbangan ikan dalam bergerak atau berenang diperairan.
7.
|
Terdiri dari banyak unit tersendiri
atau nefron. Setiap nefron terdiri dari pembuluh dan tubulus ginjal. Ginjal berfungsi sebagai
tempat lewat dari sisa-sisa metabolisme ikan. Ginjal merupakan salah satu organ
yang memiliki sel-sel endokrin, antara lain jaringan interregnal, sel-sel
kromaffin, juxtaglomerulus, dan korpussskel stanius. Fungsi kelenjar ini
dikontrol oleh pituri melalui ACTH.
8.
Gonada, berupa testis dan ovarium (indung telur) untuk
alat perkawinan seksual.
9. Kandung urine, saluran ekskresi cairan
dari dalam tubuh berupa urine yang mengandung garam mineral.
Kerongkongan ikan Arungan (Hampala macrolepidota) cukup besar, tidak panjang dan diteruskan kelambung.
Di bawah kerongkongan tampak bulatan besar berwarna coklat, itulah hati.
Menempel pada pangkal hati ada bulatan kecil berwarna kehijauan yaitu kandungan
empedu.
4.
MENGAMATI ORGAN-ORGAN DI
DALAM KEPALA IKAN
A. Hasil
Adapun hasil yang didapat dalam praktikum kali ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Organ dalam kepala pada Ikan Barakuda (Sphyraena picuda).
Keterangan :
1. Bibir
atas dan bawah
2. Gigi
3. Lidah
4. Mata
5. Insang
6. Otak
7. Kelenjar
hipopisa
B.
|
Kepala adalah bagian terdepan pada tubuh ikan. Pada
kepala terletak beberapa organ penting seperti otak, mulut beserta alat
pencernaan (gigi, dan lidah), alat pernafas (insang dan labirin) beserta
saluranya, mata, dan kelenjar hipopisa.
Otak ikan adalah organ yang pertama kali terbentuk pada
masa embrio, bentuknya lunak, bewarna putih keabuan, terletak pada bagian
kepala yang terlindungi oleh tulang-tulang keras. Alat nafas ikan Barracuda (Sphyraena picuda) berupa insang yang
dilengkapi labirin untuk bernafas saat keadaan kering di dalam lumpur perairan.
Gigi ikan berperan dalam mengambil, mencekram, merobek,
memotong atau menghancurkan makanan menjadi partikel-partikel yang lebih
sederhana. Gigi pada ikan bisa timbul dari sisik yang menutupi bibir, gigi
tumbuh pada rahang di bagian premaxillaria, maxillaria, dan dentary. Sedangkan
gigi di langit-langit rongga mulut tumbuh pada vormer, palatine, pterigoid dan
parasphenoid. Gigi juga terdapat pada tulang glassohyal (tulang lidah) dan
basibranchial terdapat pada berbagai elemen lengkung insang. maca-macam gigi
rahang berdasarkan bentuknya yaitu :
1. Bercabang tiga (tricuspid)
2. Bentuk kerucut (conical)
3. Bentuk taring (canine)
4. Gigi seri (incisors)
5. Tiga baris gigi seperti parut
(villiform)
6. Gigi geraham (molar)
Pada
bagian tulang tengkorak pada ikan terdiri dari 33 tulang sirip dan perkembangan
embrionik tengkorak ikan berasal dari 3 sumber yaitu sebagai berikut :
1. Chondrocranium (neurocranium), adalah
pembungkus otak yang awalnya berasal dari tulang rawan.
2.
|
3. Splanchnocranium, adalah tulang yang
berasal dari rangka viscera.
Apabila
rahang atas pada ikan dibuka sampai daerah celah, maka tampaklah alat-alat
dalam yang berada di dalam tengkorak ikan. Yang
paling depan adalah bonggol olfaktori, yang mempunyai lanjutan benang
saraf ke cekung hidung. Apabila dengan hati-hati kita balik otak tersebut, maka
tampak bonggol optok yang bulat, otak besar dan otak kecil. Semua bagian otak
berwarna putih.
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Ikan mempunyai tiga macam
otot pada pada daging yaitu otot bergaris, otot licin dan otot jantung.
2. Secara umum rangka ikan dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Rangka aksial, yang meliputi
tulang tengkorak, tulang punggung, (vertebrata), dan tulang rusuk.
2. Rangka visceral, yang
meliputi tulang lengkung insang dan derivat-derivatnya.
3. Rangka appendicular, yang
meliputi tulamg-tulang sirip.
4. Secara umum organ-organ dalam
tubuh ikan meliputi beberapa organ yaitu : alat-alat pencernaan yang meliputi
esophagus dan perut besar, hati serta pankreas, jantung, gonada, kandung urine
dan ginjal.
5. Secara umum pada kepala ikan
terletak beberapa organ yaitu otak, mulut beserta alat pencernaan (gigi,
lidah), alat pernapasan (insang dan labirin) beserta salurannya, mata dan
kelenjar hipopisa.
B.
Saran
Sebaiknya praktikum dilakukan dengan teliti, agar hasil yang didapatkan
sesuai dengan apa yang diharapkan dan agar praktikum berjalan dengan